TANGERANG - Pengerjaan Proyek galian pipa PDAM Tirta Benteng ( TB) Kota Tangerang yang menyisakan genangan lumpur di jalan Komplek PU Prosida RT/002/RW/001 membuat sebuah kendaraan bermotor jatuh tergelincir.
Motor yang dikendarai wanita berjilbab itu jatuh tergelincir akibat kondisi jalan yang licin karena lumpur .Beruntung korban hanya menderita luka ringan dan hanya baju dan celana panjang yang dikenakan menjadi kotor akibat percikan lumpur .
Viralnya pasca kejadian tersebut , awak media mencoba menghubungi Ibeng selaku Humas Pelaksana Proyek rekanan dari PDAM TB melalui pesan WhatsApp.
Namun sayang saat dikonfimasi, sang pelaksana proyek bernama Ibeng ini membalas dengan kalimat bernada mengancam.
"Saya Liatin sudah dua kali ini Heri beritain kerjaan saya, Saya tunggu Ketemunya kapan" ujar Ibeng dalam balasan pesannya.
Namun saat awak media mengundang Pelaksana itu ke kantor redaksi, Si Pelaksana proyek tersebut malah terkesan menggertak awak media.
" Kita dilapangan ketemu dilapangan, Naikin beritanyakan dilapangan bukan dikantor " sambung dia dalam pesan singkatnya.
Entah apa maksud Si Pelaksana sehingga membalas pesan dengan kalimat ketus dan berkesan tak bersahabat.
Terpisah Ketua Jurnalis Tangerang Raya (JTR) Ayu Kartini, ikut angkat bicara terkait hal tersebut.
Dirinya menilai pelaksana proyek rekanan PDAM TB tersebut agak Arogan dalam berkomunikasi dengan wartawan.
" Anggota saya menawarkan kepada pelaksana jika keberatan dengan pemberitaan silahkan kekantor redaksi untuk hak jawab maupun klarifikasi, kok malah ngajak kelapangan, mau diapain anggota saya? , kata Ayu tegas.
Apa lagi dalam pesannya, pelaksana tersebut mengaku sudah memantau anggota saya, katanya sudah dua kali memberitakan pekerjaan proyeknya, maksudnya apa? mau mengancam?, imbuhnya.
Dan tolong ini bagian dari PDAM TB dalam hal ini Penyelenggara Lelang untuk menegur oknum Pelaksanya Proyek yang Arogan, " ujar ayu.
Diakhir dirinya menekankan kepada siapapun yang merasa dirugikan atas pemberitaan maupun ingin memberikan Hak jawab untuk dipersilahkan menghubungi maupun menemui pihak redaksi.
" Selesaikan semua dikantor redaksi , jangan dilapangan, ini penting untuk menghindari hal - hal yang tak diinginkan'", jelasnya.
Lanjut Ketua JTR menegaskan, siapapun narasumber mempunyai jawab dan kami para wartawan maupun redaksi siap menerimanya dan kalau tidak senang dengan tulisan wartawan kami , silakan laporkan ke Dewan Pers, kami tunggu, ingat kami tidak bosan bosan menulis, katanya (Hadi/JTR)